MANILA, — Ibu Manny Pacquiao, Dionisia, meminta putranya untuk kembali menjalani ritual sebagai umat Katolik.
Dionisia
menyebut kehidupan beragama putranya belakangan ini membuat putranya
tidak fokus pada pilihan hidupnya sebagai petinju. Ia menginginkan
Pacquiao meninggalkan ritual yang tak sesuai dengan tata cara Katolik.
"Sejak ia mengubah tata cara beragama dalam hidupnya, ia tidak lagi
fokus pada tinju," kata Dionisia kepada Globalnation.inquirer.
Banyak
pihak di Filipina memang mempertanyakan gaya Pacquiao saat kalah dalam
dua pertarungan terakhir melawan Timothy Bradley dan Juan Manuel
Marquez. Pacquiao naik ke atas ring tanpa berkalungkan rosario, satu
benda yang dianggap tinggi dalam tradisi agama Katolik.
Kekalahan
Pacquiao memang telah mengguncangkan kebanggaan rakyat Filipina. Jutaan
rakyat Filipina diam dan terpaku saat pukulan keras Juan Manuel Marquez
menjatuhkan Pacquiao di ronde 6 dalam pertarungan di MGM Grand Arena,
Las Vegas, Sabtu (8/12/2012) lalu.
Media massa Filipina menyebut
banyak rakyat Filipina kemudian tenggelam dalam alkohol untuk melupakan
"tragedi" ini. Sebagian besar meminta Pacquiao untuk tidak mundur dan
berkesempatan membalas. "Itu pukulan untung-untungan. Arum harus memberi
kesempatan untuk sebuah pertarungan ulang."
Namun, sebagian lagi
berharap Pacquiao menyudahi kariernya yang gemilang dengan delapan
gelar juara dunia. "Reaksinya sudah berbeda dengan dulu. Ini
memperlihatkan ia sudah tua dan harus mundur sebelum mengalami hal
seperti Ali."
Legenda tinju Muhammad Ali mundur pada 1981 juga
setelah mengalami kekalahan dalam dua pertarungan terakhir. Namun, saat
itu, usianya sudah 39. Pacquiao baru 32.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar